Apakah Paha Harus Tidak Bersentuhan Dengan Perut Ketika Sujud ?
APAKAH PAHA HARUS TIDAK BERSENTUHAN DENGAN PERUT KETIKA SUJUD?
Pertanyaan.
Apakah paha harus tidak bersentuhan dengan perut ketika sujud ?
Jawaban.
Dalam hal ini sesungguhnya, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersujud dalam shalat, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat dua hastanya dari tanah dan menjauhkannya dari lambung, sehingga ketiak beliau terlihat dari belakang.[1]
Sehingga andaikata ada seekor anak kambing hendak melewati bagian bawah kedua tangan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , niscaya akan bisa melewatinya.[2]
Di samping itu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
إِذَا سَجَدْتَ؛ فَضَعْ كَفَّيْكَ وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ. رواه مسلم وغيره
Jika engakau bersujud, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu, dan angkatlah kedua sikumu. [HR. Muslim, Syarh an-Nawawi, tahqiq Khalil Ma’mun Syiha, IV/435, no.1104]
اِعْتَدِلُوْا فِى السُّجُوْدِ، وَلاَ يَبْسُطْ أَحَدُكُمْ ذِرَاعَيْهِ انْبِسَاطَ الْكَلْبِ. رواه البخاري ومسلم وغيرهما
Thuma’ninahlah dalam sujud, dan janganlah seseorang di antara kalian meniarapkan kedua tangannya laksana anjing bertiarap. [HR. Bukhari, no. 822, dan Muslim, Syarh an-Nawawi, op.cit. IV/433, no. 1102]
Dan hadits-hadits lain.
Lihat pula Shifat Shalati an-Nabiyyi n Mina at-Takbir Ila at-Taslim, Syaikh al-Albani rahimahullah tentang tata cara sujud, Cetakan terbaru ke II, Maktabah al-Ma’arif, 1417 H/1996 M. hal. 144-145
Jadi Sujud dalam shalat memang tidak saling bersentuhan antara siku dengan lambung, dan lambung dengan paha, sebab orang yang bersujud dalam shalat harus meletakkan telapak tangannya sejajar dengan pundak atau daun telingannya, mengangkat serta merentangkan dua sikunya jauh dari lambung, tidak meniarapkan dua tangannya laksana hewan atau anjing. Sehingga jika ada seekor anak domba melewati bagian bawah orang yang sedang sujud, maka dia akan bias melewatinya. Ketentuan ini tentu berlaku bagi imam atau orang yang shalat sendirian. Adapun ma’mum, maka harus menyesuaikan dengan ma’mum lain.
Wallâhu a’lam
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XV/1433H/2011M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
______
Footnote
[1] HR. al-Bukhâri, no. 390, 807 dan Muslim, dalam syarah Nawawi, Khalil Ma’mun Syiha, IV/436, 437, no. 1106, 1108
[2] HR. Muslim Syarh an-Nawawi, op.cit. IV/436, no. 1107. dll
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/4647-apakah-paha-harus-tidak-bersentuhan-dengan-perut-ketika-sujud.html